Oleh HW
Tugas yang sering ditemui sebagai seorang geotechnical engineer adalah melakukan perhitungan kapasitas fondasi tiang, baik itu tiang bor ataupun tiang pancang. Penggunaan fondasi tiang untuk konstruksi cakupannya sangat luas misalnya untuk bangunan gedung, dermaga atau pelabuhan, jembatan, dsb. Sering kali juga tiang digunakan sebagai dinding penahan tanah dan juga untuk stabilisasi lereng. Artikel ini memberikan deskripsi secara singkat bagaimana cara menghitung kapasitas fondasi tiang dengan pendekatan perilaku undrained tanah atau yang biasa dikenal dengan nama metode Alpha.
Kriteria stabilitas vs kriteria deformasiDalam perencanaan geoteknik, ada dua kriteria yang harus dipenuhi yaitu kriteria stabilitas (ultimate limit state, ULS) dan kriteria deformasi (serviceability limit state, SLS). Stabilitas berkaitan dengan kondisi pada saat failure dimana deformasi yang terjadi sudah sangat besar dan kuat geser tanah sudah termobilisasi secara penuh. Isu kegagalan atau stabilitas ini harus dihindari dalam desain tetapi kita perlu mengestimasinya untuk memastikan bahwa beban yang terjadi pada tanah tidak melebihi kekuatannya. Continue reading “Analisa kapasitas fondasi tiang dengan metode Alpha (undrained analysis)” »
