“Yuk, panggil Edward yuk.”

Download PDF

oleh  spl

          Forbes Asia bulan Februari 2012 menulis keberhasilan kota Los Angeles,  Amerika Serikat mengurangi kemacetan lalu lintasnya.  Sebelumnya  lalu  lintas  dikota ini dikenal paling parah, tetapi sekarang penulis artikel Forbes Jon  Bruner berkata ;” Driving it’s street has never been better. Honest.”
          Sebelum para Cagub peserta Pilkada berebut menghubungi mas Edward Yu, orang dibalik success perencanaan dan pelaksanaan sistim ATSAC  (Automated Traffic Surveilance & Control) yang dipakai di Los Angeles; sebaiknya kita sedikit mempelajari bagaimana bekerjanya sistim tersebut.

          Rupanya prinsip dasarnya sangat sederhana;  yaitu mengatur kelancaran  lalu lintas dengan mengatur lampu trafiknya dipersimpangan jalan. Jika pada  satu jalur jalan lalu lintasnya sangat padat,  maka  giliran lampu hijaunya dibuat lebih lama.  Hebatnya bukan solusi  seketika yang dapat menyebabkan  “overacting” pemberian giliran jalan, tetapi sistimnya  didisain mengikuti  “pattern”  tertentu  agar secara keseluruhan pengaturan  tidak  malah  menyebabkan kemacetan ditempat lain. Selain  dari itu,  sistim  ini  bekerja  secara  automatis dan dengan  cepat dapat mengadaptasi perubaha  lalu lintas yang  terjadi.  Hal ini dimungkinkan karena pemasukkan  dan  pengolahan data  yang  sangat intensif  dan  cepat.  Data-data tersebut  dipantau  melalui  sekitar  18.000,–  sensor  maknit yang ditanam  dalam  jalan  dan  dapat memberikan data jumlah  dan  kecepatan  masing-masing  kendaraan  yang  lewat  setiap  detik dan dikirim  ke  Pusat  Control Lalu  lintas di  City  Hall  Annex.  Dengan program canggih yang  dengan  cepat mengolah  data-data  tersebut,  sistim  ini  dapat  segera  mengatur  4114 lampu  lalu  lintas yang  tersebar  diseluruh jalan  dikota  (kecuali  freeways tentunya).  Dapat  dicatat  bahwa  jalan  dalam  kota  kira  36  kali  panjang  freeway-nya.

Sistim  pengaturan  lalu  lintas  ini  baru  akan  selesai  seluruhnya  permulaan  tahun  2013  yang  akan datang. Software  yang  sangat  canggih  ini, selain  mengatur  kendaraan  mobil,  juga  mengatur  jalan sepeda  dan jalur  bus khusus  yang  perlu  diberi prioritas  seperti  jalur  Busway  kita.  Software  dikembangkan oleh  kota  Los  Angeles sendiri  dibawah  pimpinan  Edward  Yu  dengan  timnya  yang  terdiri  dengan sekitar  35  insinyur  dan  untuk  operasinya  hanya  diperlukan 20  orang  operator. Hebatnya  lagi,  software  ini  dapat  menampung  peristiwa  darurat    sepertinya penutupan  suatu  jalan  dan  memberi  alternatif  jalan2  lain  agar  lalu  lintas  tetap  lancar. Softwarenya  juga cukup  fleksibel  untuk  diadaptasi  kota  lain,  sehingga  beberapa  kota  lain   di  Amerika  dapat  menggunakan  software  tersebut  dengan  hanya  membayar  U$ 75,000.–  Namun  Jakarta-kite  jangan  buru-buru  beli  software  tersebut,  karena  syarat  keberhasilan  selain  infrastruktur  instalasinya,  tentunya  masyarakt  pengguna  jalan harus benar-benar mematuhi displin  lalu  lintas.  Apa prilaku  lalu  lintas  masyarakat  Jakarta yang  sudah  terlanjur  sangat semrawut  dan  semau  gue masih  bisa  diatur  ?

Print Friendly

Leave a Reply

Your email address will not be published.